Niat Shalat Gerhana Matahari dan Bulan Lengkap – Fenomena Gerhana terbagi kedalam 2 bagian, Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan.
Umat Islam di sunnahkan untuk mengerjakan solat ketika terjadi gerhana, baik itu gerhana matahari maupun gerhana bulan.
Solat Gerhana Matahari dalam Islam disebut Solat Kusuf, sedangkan Solat Gerhana Bulan disebut dengan Solat Khusuf.
Hukum Solat Gerhana sendiri didalam islam sebagian ulama mengatakan Sunnah Muakkadah.
Definisi Gerhana Matahari (Kusuf) adalah peristiwa dimana sinar matahari menghilang baik sebagian atau total pada siang hari karena terhalang oleh bulan yang melintas antara bumi dan matahari.
Sedangkan Gerhana Bulan (Khusuf) peristiwa dimana cahaya bulan menghilang baik sebagian atau total pada malam hari karena terhalang oleh bayangan bumi karena posisi bulan yang berada di balik bumi dan matahari.
Perbedaan Shalat gerhana matahari dan shalat gerhana bulan, hanya ada di bagian niatnya saja, untuk pengerjaan dan rukun lainnya sama saja.
Waktu pelaksanaan Shalat Gerhana, baik gerhana matahari maupun gerhana bulan, dilakukan sejak terjadinya gerhana hingga selesai gerhana.
Shalat Gerhana dilakukan secara berjamaah di mesjid atau di lapangan, layaknya shalat hari raya Idul Fitri.
Jika solat sudah selesai, sementara gerhana masih terjadi maka kita disunnatkan untuk banyak berdzikir dan berdoa.
Pada ulasan kali ini, ketemulagi.com akan membahas secara rinci mulai dari Niat Shalat Gerhana Matahari dan Bulan hingga tata cara dan prosedur Shalat gerhana itu sendiri.
Niat Shalat Gerhana Matahari dan Bulan Lengkap Beserta Tata cara Pengerjaannya
Niat Shalat Gerhana Matahari (Kusuf)
أُصَلِّيْ سُنَّةَ لِكُسُوْفِ الشَّمسِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Dibaca : “Usholli Sunnatan Likusuufis Syamsi Roka’taini Lillahitaa’ala”
Artinya : “Aku niat (melaksanakan) shalat sunnah Gerhana Matahari dua rakaat karena Allah ta’ala ”
Niat Shalat Gerhana Bulan (Khusuf)
أُصَلِّيْ سُنَّةَ لِخُسُوْفِ الْقَمَرِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Dibaca : “Usholli Sunnatan Likhusuufil Qomari Roka’taini Lillahitaa’ala”
Artinya : “Aku niat (melaksanakan) shalat sunnah Gerhana Bulan dua rakaat karena Allah ta’ala”
Tata cara Shalat Gerhana
Tata cara pelaksanaan Shalat Gerhana baik Gerhana Matahari maupun Gerhana Bulan, sama saja tidak ada perbedaan, hanya berbeda di bacaan niatnya saja, seperti yang telah diuraikan diatas.
Berikut tata cara Shalat Gerhana :
Shalat Gerhana dilakukan dengan 2 raka’at secara berjamaah, masing-masing raka’at terdapat 2 kali ruku’, jadi dalam keseluruhan shalat gerhana terdapat 4 kali ruku’.
Dilaksanakan secara Berjamaah
Tanpa Adzan dan Iqamat hanya berupa seruan “As-Shalatu Jamiah”
Boleh dilakukan dengan mengeraskan suara (Jahr) atau melemahkan suara (Sirr)
Disunnahkan mandi sebelum shalat gerhana
Khutbah
Berdoa, Dzikir dan Takbir
Ringkasan pelaksanaan Shalat Gerhana
Rakaat Pertama
Membaca Niat shlat Gerhana (Kusuf atau Khusuf)
Takbiratul Ihram
Membaca Doa Iftitah
Membaca surah al-Fatihah
Membaca Surah al-Qur’an
Ruku’
I’tidal
Membaca Surah al-Fatihah
Membaca Surah al-Qur’an
Ruku’
I’tidal
Sujud
Duduk antara dua sujud
Sujud yang kedua
Berdiri untuk rakaat kedua
Rakaat Kedua
Membaca surah al-Fatihah
Membaca Surah al-Qur’an
Ruku’
I’tidal
Membaca Surah al-Fatihah
Membaca Surah al-Qur’an
Ruku’
I’tidal
Sujud
Duduk antara dua sujud
Sujud yang kedua
Duduk untuk tahiyyat akhir
Salam ke kanan dan ke kiri
Itulah Niat Shalat Gerhana Matahari dan bulan lengkap dengan tata cara pelaksanaanya. Tanggal 9 Maret 2016 mendatang, akan ada gerhana Matahari Total di Indonesia.
bacaan niat shalat gerhana matahari
Posting Komentar
Posting Komentar